14 Februari…
Mayoritas orang-orang di dunia mengatakan bahwa tanggal itu merupakan tanggal keramat untuk mengungkapkan rasa cinta dan kasih sayang, hari itu disebut hari Valentine. Banyak orang yang mempersiapkan hari ini sebaik mungkin, katanya sih karena hari ini spesial.
14 Februari, hari spesial? Entahlah..
Mari kita telaah apa yang terjadi pada hari itu. Setiap tahunnya, banyak orang yang membeli coklat, bunga, hingga barang-barang mahal hanya untuk orang yang dikasihinya dalam rangka merayakan tanggal 14 Februari tersebut. Belum lagi, mereka mengekspresikan rasa kasih sayang mereka terhadap lawan jenis bahkan sesama jenis dengan cara “melegalkan” perzinahan, padahal Islam sendiri sudah mangajarkan bahwa setiap hari adalah saat terbaik untuk mengeskpresikan rasa kasih sayang kepada mahromnya.
Data menunjukkan bahwa menjelang hari Valentine, penjualan alat kontrasepsi di Indonesia meningkat sebesar 500% pada tahun 20131 dan 50% pada tahun 20152 dan pihak yang membeli adalah remaja yang berumur 17-20 tahun. Hal tersebut menunjukkan, rentan nya remaja Indonesia terhadap perzinahan.
Sesungguhnya Allah telah melarang hambaNya untuk mendekati zina, sebagaimana firman Allah dalam surat Al Isra ayat 32 :
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek”.
Ayat tersebut menyatakan bahwa untuk mendekati zina saja sudah terlarang, apalagi perbuatan zina itu sendiri, jauh terlaknat, na’udzubillahimindzalik.
Sebagai agen muslim yang tangguh, keren nan taat, seharusnya kita mendakwahkan umat lainnya agar menuju cahaya kebaikan, cahaya Allah dalam Islam. Dengan kita merayakan hari Valentine, kita mengikuti mereka dan secara langsung menjadi bagian dari umat mereka.
Kok bisa sih? Kan cuma merayakan aja, tidak mengikuti akidahnya kok!
Yakin?
Mari kita telaah kembali.
Sebelumnya, sebagai muslim yang taat, kita wajib ittiba’ terhadap Rasul Muhammad shallallaahu alaihi wa sallam. Beliau mengatakan bahwa :
“Bukan termasuk golongan kami siapa yang menyerupai kaum selain kami. Janganlah kalian menyerupai Yahudi, juga Nashrani, karena sungguh mereka kaum Yahudi memberi salam dengan isyarat jari jemari, dan kaum Nasrani memberi salam dengan isyarat telapak tangannya” (HR. Tirmidzi).
Selain itu Beliau juga mengatakan bahwa:
‘Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka” (HR. Abu Dawud).
Dua hadist di atas, menyatakan bahwa apabila kita mengikuti suatu kaum kita secara langsung menjadi bagian dari mereka. Tahukah kalian, hari Valentine itu sangat erat kaitannya dengan unsur agama Kristen Katolik.
Valentine berasal dari peristiwa sejarah yang dimulai ketika bangsa Romawi memperingati hari besar setiap tanggal 15 Februari yang dinamakan Lupercalia. Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk Dewi Cinta (Queen of Feverish Love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama – nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan dijadikan obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Selama upacara ini, kaum muda memecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dipecut karena anggapan pecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur.
Ketika agama Kristen Katolik menjadi agama negara, penguasa Romawi dan para tokoh agama Katolik Roma mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani. Antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantin dan Paus Gregory I (The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The World Book Encyclopedia 1998).
Kaitan Hari Kasih Sayang dengan Valentine
The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine ang mati pada 14 Februari, seorang di antaranya mati pada masa Romawi. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa “St. Valentine” yang dimaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung pangkalny, karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.
Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine karena menyatakan Tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Orang-orang yang mendambakan doa St.Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.
Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M (The World Book Encyclopedia, 1998).
Versi lainnya menceritakan bahwa sore hari sebelum Santo Valentinus gugur sebagai martir (mati sebagai pahlawan karena memperjuangkan kepercayaan), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis “Dari Valentinusmu”. 3
Berdasarkan kisah di atas, dapat kita ketahui bahwa hari Valentine adalah salah satu hari besar umat Romawi yang juga dibalut dalam ajaran Kristen Katolik. Hal tersebut secara jelas menunjukkan bahwa apabila kita turut serta dalam merayakan hari Valentine, kita secara tidak langsung menjadi bagian dari umat Kristen Katolik tersebut. Selain itu, perayaan hari Valentine ini merupakan salah satu metode penghancuran akidah Islam oleh dunia Barat, dimana mereka merencanakan agar umat Islam mengikuti budaya mereka sehingga umat Islam meninggalkan akidahnya secara perlahan, na’udzubillahimindzalik.
So, masih mau ikut merayakan hari Valentine? Coba deh pikirkan kembali, bahwasanya perayaan hari Valentine sangat banyak mendatangkan mudharat baik bagi diri sendiri maupun orang sekitarnya. Mari kita menjadi agen muslim yang keren nan tangguh dengan tidak turut serta dalam hari Valentine ini dan juga mengajak teman-temannya agar tidak merayakan hari ini.
Penulis : Muliasari Rahmadini.
Sumber :
- http://kabarinspirasi.blogspot.co.id/2014/02/penjualan-kondom-meroket-valentine-day.html
- https://www.adakitanews.com/permintaan-kondom-meningkat-50-persen-jelang-hari-valentine/
- https://remajaislam.com/401-sejarah-kelam-hari-valentine.html