Jl. Sisingamangaraja, RT.2/RW.1, Selong, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12110

WOY (What’s On YISC) : Maperaba YISC Al Azhar Januari 2016 'Apakah Langkah ini Masih Akan Sama?'

Oleh : Fitri Al Tigris (Angkatan Al Ghozi)

Mengusung tema ‘Muslim Action’, rangkaian acara Program Penerimaan Anggota Baru (PPAB) YISC Al Azhar ditutup dengan sebuah acara besar Masa Penerimaan Anggota Baru (Maperaba), berlangsung (10/1) lalu dan Alhamdulillah berjalan dengan baik dan sukses. Beredar rumor bahwa Maperaba adalah kegiatan yang merupakan ‘ruh’ YISC Al Azhar. Karena memberi kesan awal kepada peserta baru, telah menjadi keluarga YISC Al Azhar. Peserta baru adalah keluarga baru, karena semua civitas merasa bukan lagi sekadar sebagai teman, bahkan merasa seperti keluarga, tak terkecuali saya. Maperaba akan menjadi kenangan tak terlupakan. Bukankah kesan pertama selalu melekat di hati dan kadang sulit dilupakan?

Pagi itu peserta mulai berdatangan. Panitia berseragam biru menyambut. Seandainya ada yang bertanya, “Mengapa seragamnya biru?”, maka jawabannya, “Karena warna biru adalah warna harapan.” Seketika tanya itu berbuah senyum. Kesan baik dan terkenang, itulah harapan yang ingin diwujudkan panitia terhadap kesan pertama anggota baru, sepanjang mereka belajar di YISC Al Azhar, bahkan mungkin sepanjang hidup. Setiap peserta yang hadir langsung berkumpul, sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan. Jika peserta menemui kendala, panitia siap menjawab pertanyaan.

Acara dimulai dengan sesi ta’aruf (perkenalan) dari setiap kelompok. Senyum manis dari para pemandu, sambil mengacungkan tanda nomor kelompok kepada peserta yang mencari kelompoknya. “It’s time to make a move!”, sapa host membuka acara tepat pukul 08.00 WIB. Peserta lantas menjawab takbir secara serempak, “Allahu Akbar!” seketika ruangan Aula SMP Al Azhar menggema. Agenda rutin setiap enam bulan sekali itu telah dimulai. Terlihat wajah-wajah peserta yang sangat antusias, menanti kejutan-kejutan yang akan dihadirkan dalam acara Maperaba YISC Al Azhar ini.

Ayat 10 sampai dengan 14 surah Al Kahfi, menjadi pembuka acara dalam pembacaan yang dibacakan M. Izzul Mujahid dan saritilawah Castuti, dari angkatan Al Ghazi. Angkatan yang kali ini diamanahi menjadi panitia PPAB Januari 2016. Acara beralih ke sambutan-sambutan, diawali oleh Ketua Panitia, Aditya Nasution. Berlanjut perkenalan Pengurus YISC Al Azhar yang diketuai Muhammad Reza sebagai Ketua Umum, periode 2016-2017. Selanjutnya sambutan dari Ketua YPI Al Azhar dan Ketua Takmir Masjid Agung Al Azhar. Satu per satu rangkaian acara berjalan dengan lancar. Penampilan beragam kelompok Minat dan Bakat (Mikat) YISC Al Azhar, turut mewarnai perhelatan Maperaba.

IMG_20160110_084643

Tari Saman menjadi penampilan memukau di awal acara. Mikat Teater berkolaborasi dengan Al Azhar Seni Bela Diri (ASBD), Archery, Futsal, dan Roller Blade, menghadirkan sebuah pagelaran yang tak kalah menarik. Penampilan tak biasa ditampilkan Teater, membagi 3 bagian penampilan secara bersambung, sehingga hadirin yang datang menjadi penasaran akan kelanjutan ceritanya.

IMG_20160110_095611

Bintang tamu inspiratif dihadirkan. Diawali dengan tausyiah dari Kang Rashied tentang pemuda di zaman Rasulullah SAW, yakni Host acara Musafir di salah satu stasiun televisi nasional. Tausiyah yang disampaikan mengingatkan para peserta yang hadir, yang kebanyakan pemuda, harus selalu mencontoh pemuda pada zaman Rasulullah, agar menjadi pemuda yang kuat secara fisik, ilmu dan hati. Artinya, para pemuda dapat mengendalikan dirinya dan hawa nafsunya.

Tak kalah serunya ketika bintang tamu yang lain naik ke atas panggung. Seorang Muslimah muda yang menginspirasi, Hafiza Elvira, Social Actpreneur, menjadi sosok yang patut dicontoh kalangan pemuda masa kini. Ketulusannya membantu saudara-saudara yang terkena penyakit kusta, mampu menghilangkan diskriminasi, bahwa mereka pun sama dengan kita yang terlihat sehat dan normal. Saat pemuda lain acuh tak acuh pada masalah ini, Fiza, dengan konkret hadir membantu mereka dengan sebuah kerja nyata.

IMG_20160110_105241

Pada sesi games, peserta maperaba diajak untuk bekerja sama dengan kelompoknya. Kak Andhika dan Kak Nita memandu dengan sangat ceria. Alhasil, sesi games ini membuka keakraban di antara semua peserta. Meskipun baru saja saling bertemu dan saling mengenal, peserta langsung berbaur dan terlihat akrab. Itulah tujuan utama sesi games ini. Tak ketinggalan, peserta yang beruntung akan mendapatkan hadiah-hadiah menarik dari sponsor acara antara lain Wardah, RRI, Gramedia, Denu Coklat, Sabana, dan Vitacimin.

Dari rangkaian acara yang telah dijadwalkan, mungkin yang paling dinantikan adalah pengenalan metode Bilqis oleh Ust. Abdul Roziq. Metode mempelajari Al-Qur’an, yang nantinya akan dipakai oleh para peserta selama belajar BSQ (Bimbingan Study Qur’an) di YISC Al Azhar, yang menjadi metode pembelajaran resmi di YISC Al Azhar. Cara penyampaian Ust. Abdul Roziq yang santai, lucu, dan menarik perhatian peserta, membuat suasana menjadi cair. Belajar Al-Qur’an kini terlihat mengasyikan. Jauh dari kata bosan dan malas.

“Maperaba Januari 2016, It’s time to Make a Move!”

Host kembali menggaungkan tagline acara. Mengembalikan semangat para peserta di sesi akhir acara. “Allahu akbar!” Sekitar 400 peserta menggemakan suaranya, seolah menggetarkan Aula SMP Al Azhar. Bagaimana tidak, hari ini, hari di mana ratusan anak muda yang berasal dari berbagai tempat, berkumpul meniatkan diri untuk belajar agama. Saat anak muda lain berpikir menjauh dari agama, kita di sini bertakbir untuk make a move. Melakukan sesuatu untuk agama, berkarya untuk agama.

Acara Maperaba ini, mengingatkan kita kembali pada wasiat Rasulullah SAW : Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.

            It’s time to make a move! Inilah saatnya untuk kembali, memegang teguh wasiat Rasul. Kembali pada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi, menjalankan dan mengamalkannya. Tidak sekadar mengaku beragama Islam. Inilah saatnya kita menunjukkan jati diri seorang Muslim, dalam mengambil langkah-langkah ke depan. Lantas, Apakah Langkah ini Masih kan Sama? Tidak. Langkah ini akan jauh berbeda.

Jika sebelumnya langkah ini tidak tertuju pada-Nya dan kita lakukan sendirian, sekarang langkah ini akan menuju pada tujuan berbeda, dan dilakukan berjamaah. Kita tidak lagi melangkah sendiri, karena kini kita telah mempunyai keluarga baru. Keluarga yang akan mengingatkan kita untuk taat dan tetap berada di jalan menuju Allah dan Rasul-Nya. Kita akan berusaha sekuat tenaga mengamalkan Al-Qur’an dan Sunnah. Berat memang, tetapi inilah saatnya. Jika kita melangkah sendirian, akan terasa sangat berat, namun ketika melangkah bersama-sama, semua akan terasa ringan. Insya Allah.

Leave a comment