Writer: Ririn Indriyani (Khaifa)
Editor: Siti Saibah Alfatimiyah (Rabbani)
Ahad, 14 Februari 2016 lalu, Divisi Sosial dan Pengabdian Keumatan (SPK) YISC Al Azhar mengadakan acara yang bertema kerelawanan dan menghadirkan dua pembicara yang sudah tidak diragukan lagi kiprah di bidangnya. Ustadz Nuril dan Bang Gaw. Acara tersebut diadakan di Ruang Basement Universitas Al Azhar Indonesia dan dibuka dengan penyampaian sambutan tentang “kerelawanan” pada zaman Rasulullah SAW dan para sahabat oleh Ketua Umum Yisc Al Azhar, Muhammad Reza.
Sharing kerelawanan pertama disampaikan oleh Ustadz Achmad Nuril Mahyudin. Beliau telah menjadi aktivis sosial selama lebih dari 26 tahun. Para hadirin dibuat kagum oleh pembacaan segudang prestasi yang dicapainya baik di tingkat nasional maupun internasional yang disampaikan oleh Icha selaku MC acara. Pada saat Ustadz Nuril sharing tentang pembuatan sumur di Desa Ngawi, Rektor UAI, Bapak Ahmad Lubis, turut hadir. Sharing kerelawanan hari itu berakhir pada pukul 17.30 wib.
Sharing sesi pertama oleh Ustadz Nuril lebih menekankan pada program sumurnya. Beliau mencari titik-titik pembuatan sumur untuk warga Ngawi yang selama ini tidak memiliki sumur dan sarana Mandi Cuci Kakus (MCK). Beliau menjelaskan bahwa selama ini beliau sebagai Single Fighter turun ke desa pelosok, berjuang dan membantu rakyat miskin, misalnya menghimpun dana dari lukisan yang dibuat sebab beliau juga sebagai seorang seniman penghasil berbagai lukisan yang sudah diakui dunia. Lukisan-lukisan beliau bernilai hampir separuh dari harga lukisan Van Gough. Selain itu, beliau mengajarkan para pemuda membuat tas yakni tas amphibi. Sebuah produk yang kini telah dikenal masyarakat luas. Pada akhir sesi sharing Ustadz Nuril, beliau menjelaskan bahwa seorang aktivis sosial harus sadar bahwa segala yang dilakukannya adalah untuk mendapatkan surga Alloh dan bukan lagi dunia. Singkat cerita, beliau pernah merasa terharu dan tangannya bergetar sehingga tidak dapat mendokumentasikan sebuah peristiwa yang menurutnya fenomenal yakni saat terdengar takbir dari para orang tua yang kini sudah dapat melaksanakan sholat malam tanpa hambatan. Karena saat ini sumur yang disambungkan ke kran air khusus untuk melakukan wudhu sudah tersedia.
Sharing sesi pertama pun berakhir. Menjelang waktu sholat ashar, sesi kedua dimulai dengan mendengarkan sharing dari pembicara kedua yaitu Bapak Bayu Gawtama (Bang Gaw), seorang pria energik yang telah menulis delapan buku. Beliau juga merupakan Founder dari Sekolah Relawan dan inisiator gerakan memungut sampah yang tersebar di enam belas kota di Indonesia. Sebelum sharing dimulai, Bang Gaw bertanya kepada hadirin, kira-kira apa permasalahan yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia. Kemudian hadirin menjawab dengan jawaban yang berbeda-beda, namun dapat ditebak bahwa permasalahannya tidak jauh dari permasalahan sosial ekonomi. Pertama, Bang Gaw ingin mengidentifikasi masalah sehingga hadirin mengetahui letak dan solusi permasalahan tersebut. Selanjutnya beliau bertanya apa mimpimu. Bang Gaw sendiri bermimpi Indonesia bebas dari sampah seperti di Jepang, karena itu beliau melahirkan gerakan memungut sampah. Beliau kerap terlihat bersama rekan-rekannya memungut sampah saat Car Free Day di Jakarta. Selain mimpi, Bang Gaw menjelaskan bahwa kita perlu memiliki misi sehingga memiliki arah mau ke mana dan seperti apa. Inilah pentingnya menyamakan visi dan misi sehingga semua orang dapat mengetahui tujuannya. Jika suatu saat nanti beliau sudah tidak ada, perjuangannya dapat diteruskan oleh orang lain.
Permasalahan yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia sangat beraneka ragam. Salah satu permasalahan primadona di Indonesia adalah permasalahan sosial ekonomi. Bangsa Indonesia, khususnya pemuda pemudi, memiliki peran mengatasi permasalahan tersebut. Apakah kalian pemuda pemudi? Sudahkah kalian membantu Indonesia untuk mengatasi permasalahan di Indonesia? Apa saja yang telah kalian lakukan sebagai para pemuda pemudi?
“Tidak akan bergeser anak Adam (manusia) pada hari kiamat nanti di hadapan RabbNya sampai ditanya tentang lima perkara: umurnya untuk apa dihabiskan, masa mudanya untuk apa dihabiskan, hartanya dari mana dia dapatkan dan dibelanjakan untuk apa harta tersebut dan sudah beramalkah ia terhadap ilmu yang telah ia ketahui.”(H.R. At Tirmidzi No. 2340)
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
HUMAS YISC Al Azhar
=================
Sekretariat YISC Al Azhar
Komp. Masjid Agung Al Azhar
Jl. Sisingamangaraja, Keb. Baru
Jakarta Selatan 12110
Pin BB : 5BBCC2E5 Line : YISC Al Azhar Twitter & Instagram : @yisc_alazhar Fans Page : YISC Al-Azhar
Google+ : YISC Al Azhar
Website : www.yisc-alazhar.or.id