Oleh : Resty Puji Octaviani – Angkatan Al Fatih
Siapakah yang tidak punya cita-cita? Rasanya tak ada satu pun manusia yang melewatkan hidup dalam gemerlapnya cita-cita.
Sayangnya, tak semua cita-cita mudah saja untuk diraih. Tidak. Banyak hal yang harus dikorbankan.
Bukan perkara mudah tentunya meraih semuanya. Satu sudah diraih lepaslah yang lainnya. Biasanya begitu.
Bertahun-tahun mengejar kebahagiaan dunia, berlari mengejar popularitas, merangkak menuju kekayaan fana.
Akhirnya muncul sebuah pertanyaan dalam benak, “Untuk apa semua ini?”
Tepat beberapa detik setelah membaca surat cinta-Nya
“- (Yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada suatupun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Lalu Allah berfirman): “Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?” Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.
Orang yg Beriman – Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya.” (QS. 40 : 16-17)
Untuk apa? Untuk apa jauh-jauh mencari dunia. Mengejar sesuatu yang ternyata Allah tak ridho dengan apa yang kita lakukan?
Mau terkenal? Mau dianggap ada? Mau dibilang paling keren? Buat apa! Buat siapa?
Sungguh benar, Allah Maha Penguasa hati.
Tepat diatas popularitas, Allah membalikan hati. Menunjukkan cinta-Nya yang luar biasa.
Mungkin sering tidak kita sadari atas nikmat yang tak terbilang. Atas karunia yang tak terukur dan atas kejutan yang luar biasa.
Allah, sungguh tanpa luasnya cinta-Mu tak mungkin bisa kami merapal doa-doa panjang.
Semoga Allah mengampuni segala khilaf yang tak disengaja. Atas syukur yang terbatas dan atas kesalahan yang tak pernah disadari.