Oleh : Hanny Ova – Angkatan Daffa.
Usia yang terus berjalan, waktu yang terus bergulir, seberapa banyak yang sudah kita gunakan untuk menghafal Al-Qur’an?
Segala macam kesibukan, perbedaan bahasa arab dengan bahasa harian, dan preferensi bahwa lebih baik mengamalkan isi Al-Qur’an daripada hanya mampu menghafal ayatnya saja menjadi alasan yang sering kita dengar sebagai penghambat motivasi menghafal Al-Qur’an.
Padahal dengan menghafal Al-Qur’an kita berusaha meneladani Rasulullah Muhammad SAW dan melakukan ibadah yang agung sebab setiap satu huruf yang kita baca mengandung sepuluh kebaikan. Apalagi dengan menghafalnya.
Sebagai sumber hukum islam yang utama, menghafal Al-Qur’an akan mempermudah kita mempelajari kesempurnaan islam sehingga akhirnya mempermulus jalan untuk mengajak orang lain melakukan perbuatan yang ma’ruf dan meninggalkan perbuatan yang munkar.
Di tengah kelahiran banyak aliran sesat, dengan menghafal Al-Qur’an kita ikut berusaha menjaga keotentikan firmanNya. Tentu saja ditambah dengan usaha mentadabburi dan mengaplikasikan nilai-nilainya ke dalam kehidupan sehari-hari. Sejatinya Al-Qur’an adalah jawaban atas segala permasalahan hidup dan obat bagi segala penyakit jasmani dan rohani.
Hafalkanlah Al-Qur’an sesuai kemampuan kita. Dimulai dari ayat per ayat secara simultan setiap hari. Perbaikilah makhraj dan tajwid, sambil terus menerus menghafalkannya sehingga akhirnya hafalan kita semakin berkuantitas dan berkualitas. Seiring berjalannya waktu, hafalan kita harus seirama dengan perbaikan akhlaq baik terhadap diri sendiri, orang tua, keluarga, maupun masyarakat dan negara.
Puasa yang kita lakukan sebulan penuh di bulan Ramadhon ini dan diiringi dengan usaha menghafalkan Al-Qur’an akan memberikan syafaat kepada kita di hari akhir kelak. Tentu sudah banyak kita dengar bahwa jenazah penghafal Al-Qur’an tidak akan hancur di dalam tanah. Selain itu, puasa dan hafalan al-qur’an yang dilakukan tulus semata-mata agar Allah mencintai kita akan mengangkat derajat kita di surga kelak. Usahakan niat menghafal al-qur’an ikhlas karena Allah. Karena Rasulullah SAW juga telah memberitahukan bahwa banyak kaum munafiq yang merupakan penghafal al-Qur’an. Hal ini terjadi karena keikhlasan niatnya telah terkotori penyakit-penyakit hati seperti riya, sum’ah, dan ujub.
Memanfaatkan momentum romadhon sebagai usaha menghafal al-quran akan mengingatkan kita bahwa dahulu Jibril a.s. menghampiri Rasulullah SAW pada setiap malam bulan romadhon dan mengecek hafalannya. Sekarang ini, kita dapat memohon bantuan keluarga dan sahabat untuk mengecek kualitas hafalan kita sembari tetap melakukan aktivitas sehari-hari.
Selamat menghafal Al-Qur’an.
Selamat menjadi keluarga Allah di bumi
“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya.” (HR. Ahmad)