Jl. Sisingamangaraja, RT.2/RW.1, Selong, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12110

Muslim Dari Negri Sebrang : Cerita Ramadhan di London

Oleh : Gisca – Angkatan Akhtar.

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabatokatuh

Ramadhan 1436 H ini adalah pertama kalinya saya menjalankan ibadah puasa jauh dari rumah.

Yang menjadi tantangan puasa di London adalah berpuasa pada saat musim panas dimana waktu siang jauh
lebih panjang daripada malam. Kami berpuasa kurang lebih sekitar 19 jam sehari. Jauh lebih panjang dibandingkan Jakarta yang hanya berpuasa sekitar 14 jam. Buat saya, banyak penyesuaian yang saya lakukan. Salah satunya adalah mengatur waktu istirahat dan beribadah agar kondisi tubuh tetap sehat. Saya tidak tidur lagi selepas tarawih hingga waktu sahur karena waktu Isya yang mendekati jam 11 malam dan waktu Subuh sekitar setengah 3 pagi. Saya mensiasati waktu istirahat dengan tidur siang seperti yang dicontohkan Rasullullah saw.

Mengenai suasana di lingkungan sekitar, di London Central Mosque, selepas Ashar, masjid mulai ramai didatangi olah jamaah dari berbagai penjuru. Tarawih dilakukan sehabis Isya dan kurang lebih selesai sekitar setengah 12 sampai dengan 1 malam. Ini juga yang berlaku di East London Mosque. Masjid di beberapa tempat menyediakan area solat untuk wanita. Namun, di beberapa masjid, solat tarawih hanya diperuntukkan untuk jamaah laki-laki karena keterbatasan tempat.

Salah satu yang unik adalah pengumuman yang saya baca di awal Ramadhan. East London Mosque, masjid di wilayah tempat saya tinggal mengumumkan soal persyaratan itikaf untuk 10 malam terakhir Ramadhan. Di pengumuman itu tertera persyaratan bahwa setiap jamaah yang mau berpartisipasi bisa mengisi formulir dan mengembalikannya kepada pengurus masjid. Bisa atau tidaknya mendapatkan slot untuk itikaf di masjid ini dilakukan dengan cara mengundi formulir yang telah masuk. Ini dikarenakan keterbatasan tempat. Ditambah lagi, setelah mendapat kepastian slot, jamaah harus membayar sekitar £50 untuk slot tanpa makanan disediakan oleh masjid. atau £100 jika makanan disediakan oleh masjid.

Cerita Ramadhan di London | yisc-alazhar.or.id

Menurut beberapa muslim lokal, ini tidak terjadi di semua masjid tetapi tergantung kebijakan masing-masing pengelola masjid. Di bagian ini, jadi ingat betapa mudahnya untuk melakukan itikaf di Jakarta tanpa khawatir kehabisan tempat bahkan dalam 10 hari terakhir Ramadhan dapat berpindah-pindah dari satu masjid ke masjid yang lain. Privilege yang dimiliki muslim yang tinggal di negara mayoritas muslim.

Kira-kira begitu pengalaman Ramadhan di London tahun ini. Alhamdulillah masih diberi kekuatan untuk puasa 19 jam. PerintahNya Allah swt pasti masih dalam batas kemampuan manusia untuk menjalankannya. Waktu tahu pertama kali di Jakarta mengenai durasi puasa yang cukup panjang di London, agak gak yakin bisa melewatinya. Setelah dijalanin ternyata gak semenyeramkan yang dibayangkan karena yang terpenting itu niatnya. In syaa Allah, Allah swt akan mudahkan orang-orang yang niat beribadah hanya untuk Nya dimanapun dia berada.

Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

London, 18 Ramadhan 1436 H / 5 Juli 2015