MAKNA AGAMA
Kita setuju dan yakin bahwa agama Islam bukan agama yang paling benar tapi agama yang benar karena kalau yang dikatakan paling benar, berarti ada agama lain yang benar. Dari sini dapat dipikirkan bahwa perang zaman sekarang adalah perang pemikiran dengan kata-kata. Maka dari itu, dalam berbangsa yang harus dikuasai pemikiran terlebih dahulu, baru perekonomian.
Setiap hari kita sedang menjual ide, gagasan, dan apa yang kita yakini. Kita sedang menawarkan konsep menuju Jannah. Makna agama jika dianalogikan seperti sales. Sales bergerak dengan keyakinan, penampilan yang baik, tutur kata yang terstruktur/ sistematis. Sales itu wajahnya seperti tembok. Jika ditolak, maka akan menawarkannya kepada yang lain. Kalau tidak ditawarin maka kapan akan membuka pintu. Jika tidak melewati itu, maka yang lain tidak akan tertarik. Itu yang paling utama. Oleh karenanya dalam memaknai agama haruslah tercermina dari penampilan dan pribadi diri. Ayat yang pertama turun yaitu Iqro (bacalah), yang kedua Al Muddatstsir. Al Muddatstsir itu seperti persiapan sales.
KONSEP AD-DIIN
Terkandung banyak makna dan terkait bahasa peradaban (hadhoroh/ tamaddun). Tamaddun ada kaitan dengan Ad-diin. Sesungguhnya Ad din yang ada di sisi Allah adalah Islam. Selain islam, tidak ada agama yang di sisi Allah. Kebenaran hanya satu dalam Islam. Selain benar, hanya ada sesat (dholal). Muslimin sebaiknya terus berdoa agar tidak menjadi orang yang sesat karena hidayah bisa hilang dan berdoalah agar dijauhkan dari orang yang sesat. Doanya ada pada Al Fatihah ayat 6 – 7 yang merupakan inti, sedangkan ayat 1 – 5 merupakan puja puji. Adab kalau berdoa, maka bacalah pujian/ asma Allah untuk Allah, baru 6 – 7 adalah doa. Sebaiknya jika berdoa dengan hati yang takut tidak dikabulkan, namun tetap berharap untuk dikabulkan.
Kebenaran lawannya bathil. Kebenaran hanya ada satu. Jalannya ada di dalam jalan Islam. Jalannya adalah jalan kebahagiaan. Jalan adalah jalan cahaya. Berdoa untuk meminta cahaya yang satu yaitu Islam. Konsekuensinya harus yakin bahwa selain Islam adalah jalan kesesatan. Ini adalah teori tauhid. Berbeda dengan pada saat mengatakan bahwa seseorang sesat. Hal ini masuk ke dalam wilayah akhlak. Wilayah tauhid harus tegas. Kepada non-muslim harus tegas dengan sikap kita. Nabi mengajarkan bagaimana memuliakan non-muslim pada tempatnya tanpa mengorbankan akidah kita. Hal ini merupakan sesuatu yang harus dipegang oleh muslim, termasuk para pemuda yang mengaktifkan masjid atau remaja masjid.
Konsep Ad din sangat terkait dengan tamaddun. Ada 4 makna utama Ad Diin:
- The real submission atau pemasrahan diri yang sebenarnya
- Merasa berhutang
- Fitrah manusia itu membutuhkan Tuhan
- Kekuatan hukum
Dalam QS.Ali Imron ayat 85 disebutkan bahwa “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”
PEMASRAHAN DIRI KEPADA ALLAH
Muslim itu adalah orang yang memasrahkan diri kepada Allah. Setiap manusia merasa bahwa yang sudah memasrahkan diri kepada Allah adalah muslim. Hati-hati dengan ghazwul fikri (perang pemikiran). Hati-hati dengan permainan kata-kata.
MAKNA MERASA BERHUTANG
Kita wajib membangun peradaban karena kita memiliki hutang kepada Allah. Hutang apa? Lihat 7: 172 “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (Keesaan Tuhan)”
Remaja masjid adalah suatu keniscayaan. Karena ayat mendorong untuk ke masjid dan memakmurkan masjid juga membangun peradaban. Supaya tidak ada yang lalai saat ditanya pada yaumul qiyamah. Hidup adalah membayar perjanjian kita dan harus merasa berhutang. Orang yang merasa berhutang akan bersiap-siap. Orang yang bersiap-siap adalah orang yang cerdas (Al Qayis). Al Qayis adalah orang yang mempersiapkan dirinya dan beramal untuk hari sesudah kematiannya. Proses dimulai dari persiapan, proses penunaian hutangnya, menyadari punya hutang. Semua kota apapun yang didalamnya sudah terbangun manusia-manusia yang merasa berhutang dan menunaikan hutangnya, maka layak disebut sebagai Madinah. Kota Yastrib layak disebut sebagai Madinah Al Munawarah karena sudah terbangun unsur-unsur dasar sebuah peradaban. Di kota Madinah muncul adanya pemimpin (Ad Dayyan), bersama masyarakat bergerak membangun peradaban (Maddana), sehingga lahir Tamaddun. Tamaddun ruh awalnya berasal dari Ad Diin. Membahas konsep Ad Diin dalam Islam adalah inti. Allah mempunyai Asma (nama). Diantara nama-nama yang baik adalah Ad Dayyan. Nama ini tidak disebutkan dalam 99 asmaul husna. Salah satu dalam kitab Sunnah Tauhid, Allah bernama Al Malik dan Ad Dayyan. Allah yang memberikan hutang kepada kita. Aktif di remaja masjid merupakan salah satu cara untuk membayar hutang kepada Allah.
#PemudaBangunPeradaban3
===================
Resume Focus Group Discussion YISC Al-Azhar
oleh Dr. Wido Supraha, Wakil Sekretaris Komisi Ukhuwah MUI Pusat
Editor: Tim Jurnalistik-Humas YISC Al Azhar