REMAJA MASJID
Remaja masjid adalah bagian dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM). Terkadang ada saja DKM yang merasa pemuda sebagai ancaman, khususnya DKM pada masjid yang dianggap sebagai masjid kami atau masjid aku. Padahal masjid adalah rumah Allah. Masjid, mushola, atau mihrab di dalam Al Quran sama, yaitu tempat sholat, hanya berbeda kata penyebutan. Masjid adalah milik Allah. Siapapun diperintahkan untuk memakmurkan rumah Allah. Hanya orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir lah yang tergerak untuk memakmurkan masjid Allah.
Kedekatan dengan masjid akan membuat kita terus tertarik untuk menjadi pelayan masjid. Mengapa? Karena kita sedang menjadi pelayan Allah di rumah Allah. Siapapun yang tergerak untuk melayani Allah, maka yakinlah Allah akan melayaninya nanti di Jannah-Nya. Jangan pernah menganggap berat melayani umat. Semangat hikmah yang perlu dibangun. Kenapa perlu membangun itu? Karena kita sudah memiliki cara pandang yang lengkap.
Lalu apa hubungannya masjid, umat, dan pemuda? Oleh karena itu sebelumnya, mari kita bedah satu per satu apa itu pemuda? apa itu peradaban? Muslim sejak muda harus dibiasakan dengan simbol-simbol. Setiap simbol memiliki filosofi dan tugas kita mencari tahu filosofi tersebut karena cara memenangkan ideologi yang paling halus dan tidak kentara yaitu melalui simbol. Tidak ada yang netral di dunia ini. Netral itu berposisi. Netral berarti tidak netral. Jika tidak menggunakan cara berpikir Islam, hati-hatilah anda akan berpikir dengan cara selain Islam.
Lalu siapakah pemuda? Menurut undang-undang, pemuda adalah warga negara Indonesia yang berusia 16 tahun sampai 30 tahun. Jika sudah berusia 31 tahun, bukan remaja masjid, tapi termasuk DKM. Remaja masjid menjadi tahapan pusat pembibitan sebelum masuk ke DKM. Jika DKM tidak melakukan regenerasi dengan mendukung remaja masjid, maka remaja masjid akan menjadi kader selain masjid, misal kader mall, kader preman, dll. Harapannya bersiaplah membuat suatu konsep untuk dipresentasikan kepada DKM agar DKM mendukung pergerakan masjid. Kalau tidak DKM akan bubar. Jangan sampai masjid hanya menjadi tempat wisata.
Dari masjid pusat peradaban. Tidak ada peradaban kecuali berasal dari masjid. Kata pemuda dalam Bahasa Arab, yaitu Syabab. Bicara peradaban berarti juga berbicara tentang mimpi-mimpi besar.
Islam memimpin dunia pada abad ke 8 sampai abad ke 15. Rasulullah lahir pada 571 M dan belum memimpin peradaban, tetapi Rasulullah membangun basis-basis peradaban. Basis peradaban yang pertama dibangun adalah Masjid. Kemudian wafat, dan Islam memimpin dunia mulai abad ke 8 tidak hanya dalam kepemimpinan politik, tetapi juga ilmu, budaya, ekonomi, dan peradaban. Baghdad (Irak) pernah dihancurkan oleh pasukan dari Mongol sehingga banyak karya yang hilang sejak peradaban Islam karena dibuang ke jurang. Bangsa Mongol mempunyai kekuatan tetapi tidak mempunyai peradaban. Pada akhirnya generasi ketiga bangsa Mongol memeluk Islam karena mereka tidak memiliki peradaban. Islam yang memiliki peradaban, dapat menghidupkan jiwa-jiwa yang mati.
Menurut teori modern, manusia memiliki tahapan yang dimulai dari fase remaja, ada fase remaja awal, remaja tengah, remaja akhir. Menurut filsafat barat, remaja disebut masa puber. Puber berasal dari kata “pube” yang berarti rambut kemaluan. Ketika manusia mulai tumbuh rambut kemaluan, saat itu timbul persoalan. Masa remaja adalah masa penuh persoalan. Pemuda dalam Islam tidak mengenal masa remaja. Dalam Islam hanya mengenal 2 fase, yaitu fase Asy Syabab (pemuda) dan setelah menikah disebut Ar Rijal. Pemuda di masa Nabiullah SAW matang pada waktunya. Diantara 10 sahabat Nabi yang dijamin masuk surga, 5 diantaranya memutuskan masuk Islam dibawah 17 tahun, diantaranya Ali bin Abi Thalib masuk Islam pada usia 10 tahun, Saad bin Abi Waqqash masuk Islam pada usia 7 tahun, Zubair bin Awwam pada usia 16 tahun, dan Thalhah bin Ubaidillah pada usia 15 tahun.
Umur 55 tahun, Nabi membangun periode hidup yang lebih menggairahkan karena masa mudanya sudah terbiasa dengan amal-amal yang terbaik. Istilah remaja penuh dengan persoalan adalah benar bagi Barat karena melihat Bronx di New York dimana masyarakat memiliki masalah di sana, tetapi Islam tidak mempunyai masalah. Pada saat Nabi berumur 53 tahun, beliau mengutus seorang pemuda untuk mengkondisikan Yastrib, yang bernama Mush’ab bin Umair, seorang pemuda kaya. Dia mengkampanyekan Islam door to door. “Tidak satu rumah pun kecuali aku sudah masuk ke dalam rumah itu minimal 1 orang sudah memeluk Islam”, katanya. Laporan tersebut disampaikan kepada Rasulullah dan dinyatakan bahwa siap untuk hijrah. Ini salah satu analogi bahwa DKM itu contohnya seperti Rasulullah, sedangkan Mush’ab bin Umair diibaratkan remaja masjid yang merupakan penggerak.
Yang perlu diingat bahwa DKM hanya akan mendukung siapapun yang bergerak. Selama pemuda masjid bergerak, niscaya DKM akan mendukung. Tetapi kalau tidak bergerak, DKM tidak akan mendukung. Konsep ini berlaku dimanapun, jika orang muda mau bergerak pasti orang tua siap mendukung.
#PemudaBangunPeradaban1
===================
Resume Focus Group Discussion YISC Al-Azhar
oleh Dr. Wido Supraha, Wakil Sekretaris Komisi Ukhuwah MUI Pusat
Editor: Tim Jurnalistik-Humas YISC Al Azhar