oleh: Fendi – Angkatan Rabbani
Kesehatan merupakan isu penting dan krusial di era modern dan penuh dengan hal instan. Fakta menarik ketika kini semua mudah untuk dilakukan, bahkan semua aktifitas di dunia ini mampu dikontrol dan dikendalikan hanya melalui ujung jari. Namun mirisnya, kemudahan seperti itu membawa tingkat kesehatan penduduk dunia mengalami goncangan yang hebat. Tengok saja rilis terbaru data Badan Kesehatan Dunia WHO yang dinukil dari www.who.int, bahwa di tahun 2015 ada 17,5 juta orang meninggal karena Cardiovascular Deseases (CVDs) dan 80% dari angka tersebut atau sekitar 14 juta meninggal karena serangan jantung dan stroke. Data yang sungguh mencengangkan dan membuat serangan jantung menjadi pembunuh nomor satu di dunia. Hal ini disebabkan karena manusia modern lebih konsentrasi terhadap pemenuhan materi duniawi dan abai akan hak-hak dasar tubuhnya yang seharusnya dipenuhi. Diantaranya kurangnya riyadhoh jasmani.
Riyadhoh terambil dari kata Ar-Riyadhu, Ar-Raudhu yang berarti berlatih atau melatih diri yang bisa dalam hal ruhani ataupun jasmani. Riyadhoh dalam hal jasmani atau fisik bisa diartikan pula sebagai olah raga yang merupakan aktifitas fisik yang mampu menjaga kebugaran dan kesehatan. Dalam Islam menjaga kesehatan hukumnya fardlu ‘ain yang merupakan sebuah kewajiban, karena sebagai wujud syukur kita kepada nikmat Allah SWT dan ikhtiar menjaga nikmat tersebut.
Rasulullah berpesan dalam haditsnya : “…Tubuhmu memiliki hak atas dirimu…” (HR. Bukhari dan Muslim).Dalam hadits ini Rasulullah SAW mengajarkan bahwa Islam mewajibkan keseimbangan antara jiwa dan raga. Untuk mewujudkan kehidupan ideal harus ada keseimbangan diri, antara pemenuhan kebutuhan jasad dengan kebutuhan rohani, yakni melaksanakan hak jasad dan hak ruh (jiwa). Karena tanpa menjaga keseimbangan keduanya, artinya kita telah menabrak kodrat kemanusian dan pelanggaran akan esensi keseimbangan dunia dan akhirat, yang itu berarti sebuah kenistaan.
Selain beribadah kita juga dituntut untuk menjaga fisik kita karena seorang muslim yang kuat akan mampu berkontribusi maksimal dalam kehidupanya dan tentu saja dalam mengemban amanah dakwah perjuangan. Rasulullah juga sangat menyukai muslim yang kuat seperti yang yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a., bawa Rasulullah SAW bersabda : “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripada mukmin yang lemah, dan pada keduanya ada kebaikan…” (HR. Muslim).
Sebagai wujud implementasi amanah Rasulullah tersebut, Angkatan Rabbani YISC Al Azhar menggelar sebuah hajatan dengan tajuk “Rabbani Sejati” yang merupakan akronim dari “Rabbani Sehat Jasmani dan Hati”. Kegiatan yang dikemas dalam bentuk Senam Kesehatan Jasmani (SKJ) ini telah digaungkan dua minggu sebelum pelaksanaan dengan mengundang seluruh civitas YISC Al Azhar. Kegiatan yang telah menginjak season kedua pelaksanaannya mengambil tema “mens sana in corpore sano” ungkapan berbahasa Latin yang bermakna “di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat” telah dilaksanakan pada hari Ahad, 31 Januari 2016 lalu. Sempat terjadi kejadian lucu sebelum kegiatan, panitia dihubungi oleh pihak luar dan berminat ikut dan membeli kupon. Dia kira ini adalah kegiatan produk pakaian muslim yang terkenal itu, hehehe.
Anak-anak PSDM Rabbani yang menekel kegiatan ini memang subhanalloh sekali. Bagaimana tidak, sejak fajar menyingsing panitia telah bersusah payah bersiap untuk kegiatan ini mulai dari sound system hingga meja absensi peserta. Tak habis pikir, mungkin mereka bakda subuh sudah berangkat dari rumah. Acungkan dua jempol untuk panitia. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan andalan angkatan Rabbani tahun ini jadi kesuksesan acara merupakan harga mati.
Tepat pukul 6 pagi, registrasi peserta dibuka dan panitia siap menerima peserta yang berdatangan ke Lapangan Basket Al Azhar, tempat kegiatan ini dihelat. Lalu kegiatan ini pun dimulai pukul 06.30 dengan dimulai dengan gerakan pemanasan santai diiringi musik. Pemanasan mutlak dalam olahraga, karena akan mengurangi resiko cedera saat gerakan berat. Ga asik kan kalo cedera padahal niat awalnya adalah sehat. 15 menitan berlalu dan gerakan pun berganti dari pemanasan menjadi gerakan inti.
Gerakan ini tergolong berat karena memadukan loncatan dan putaran kaki. Baru sebentar dimulai gerakan inti, keringat sudah mengucur deras dari kelenjar tubuh, memang luar biasa efek gerakan ini. Namun anehnya kita tak terlalu merasa capek karena gerakan senam ini happy dan disertai dengan teriakan dan tepuk tangan pembangkit semangat. Musik dengan alunan yang cukup kencang mengiringi gerakan inti serasa memacu semangat untuk mengikuti setiap gerakan yang dilakukan instruktur senam.
Dalam kegiatan kali ini ada yang berbeda dengan gerakan-gerakan senam di Rabbani Sejati sebelumnya, tak lazim seperti senam-senam yang lain. Farming motion, ada gerakan saperti mencangkul dan mendorong traktor layaknya petani membajak sawah yang mau ditanami padi.
“Apa pula ini? Tapi asikin ajah”kataku dalam hati, sepertinya sang instruktur terinspirasi dari kampung asal yang penuh dengan Musik yang bertalu-talu dan gerakan energik meloncat-loncat benar-benar menguras tenaga. Setelah setengah jam beraksi dengan gerakan inti, akhirnya musik temponya menurun yang artinya tibalah gerakan pendinginan. Gerakan yang menekankan release energy dan keringat yang tersisa di badan setelah fase inti. Gerakan pendinginan penting, karena gerakan ini akan mengembalikan ritme detak jantung menjadi normal. Jangan salah kawan, tanpa gerakan pendinginan ini kita bisa mengalami “kram jantung” karena gerakan yang mendadak dari aktif dengan detak jantung intensitas tinggi menjadi diam berhenti dari aktifitas. Kasus ini banyak terjadi akhir-akhir ini yang khalayak ramai sering menyebutnya dengan “angin duduk”, dan ternyata kawan efeknya bisa fatal hingga menimbulkan kematian. Maka pemahaman akan sport science dalam berolah raga juga teramat penting, selain memaksimalkan hasil yang didapat juga akan mengurangi resiko cidera dan kejadian fatal. Akhirnya setelah sejam berlalu, kegiatan Rabbani Sejati ini berakhir. Dan penutupan dari panitia dengan membagikan hadiah bagi peserta paling semangat dan konstum terbaik.
Kawan, banyak orang yang tidak sadar akan pentingnya olahraga bagi dirinya. Dan saya salut pada panitia Rabbani Sejati yang telah mau dan rela mengorbankan waktunya demi memikirkan kesehatan orang lain, sesuatu yang banyak orang anggap sebagai kegiatan yang “muspro”, tidak berguna dan membuang waktu. Tapi jangan salah, menjalankan sunnah Rasulullah merupakan tujuan utama yang takan terganti dengan apapun jua, dan mengajak orang untuk kebaikan merupakan dakwah dan jika boleh penulis menyebutnya sebagai jihad fisabilillah. Semoga semangat rekan-rekan PSDM Rabbani tetap menggelora untuk menjalankan program yang super. Karena kalo bukan kita siapa lagi, kalo tidak sekarang kapan lagi. Kebenaran hanya milih Allah semata.
Fendi
Rabbani
sumber gambar: http://omnamocenter.com/wp-content/uploads/thumb-cache/Fotolia_65125319_S-a47c7834e7f476bd97a63980619ba940-1140×300-100-crop.jpg