Jl. Sisingamangaraja, RT.2/RW.1, Selong, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12110

Saatnya Berburu Malam Lailatul Qadar

“Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil di sepuluh malam terakhir Ramadan,” 

(HR. Bukhari dari Aisyah RA)

 

Ramadan tahun ini diwarnai dengan fenomena unik yang dapat kita lihat di berbagai media sosial. Dulu hanya dikenal dengan istilah “berburu takjil” yang ditandai dengan ramainya umat muslim memenuhi stan-stan penjaja takjil menjelang berbuka puasa. Saat ini dinamakan “takjil war” karena adanya persaingan antara muslim yang memang berpuasa, dengan non-muslim yang senang menikmati makanan takjil musiman. Konten-konten mengenai “takjil war” ini pun ramai menghiasi beranda media sosial, baik yang dibuat oleh muslim, maupun non-muslim. Namun, bukan itu yang menjadi sorotan utama di sini.

Tak terasa kita sudah memasuki sepertiga akhir dari bulan Ramadan. Bulan suci ini tak lama lagi akan meninggalkan kita. Pertanyaannya sekarang, sudah maksimalkah kita berbenah diri? Sudah selesaikah target bacaan Al-Qur’an kita? Yakin, tidak mau bersedekah lebih banyak di bulan mulia ini? Bukankah “takjil war”-nya sudah cukup sampai di sini? Sekarang kita berburu malam Lailatul Qadar, yuk!

Mari kita lihat kondisi masjid di sekitar, adakah terjadi penurunan jumlah jamaah salat Isya dan Tarawih? Lalu, bagaimana dengan kondisi pusat-pusat perbelanjaan di tengah kota? Apakah makin ramai atau bahkan membludak penuh pengunjung? Jika iya, sungguhlah merugi kita. Padahal kita tahu, hari yang sama tidak akan terulang lagi. Kita tahu, Ramadan yang sama tidak akan terulang lagi. Padahal kita tahu, Allah Subhanahuu wata’ala sudah berjanji menurunkan malam Lailatul Qadar yang mulianya setara malam seribu bulan, yang bahkan membuat iri para nabi dan umatnya terdahulu. Lalu dengan jumawanya, yakin kita mau bilang masih ada Ramadan tahun depan? Masihkah kita diberi umur untuk bertemu Ramadan tahun depan? Jadi, mau masuk golongan lalai atau umat yang beruntung, ditentukan dari mau tidaknya kita mengambil kesempatan emas terakhir ini.

I’tikaf di Masjid

Dari Ustadz Solver Hari Sanusi, pada kajian 10 Malam Akhir Ramadan, beliau mengatakan bahwa umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam diberikan “bonus” oleh Allah Subhanahuu wata’ala berupa malam Lailatul Qadar. Rentang usia umat akhir jaman tidak sepanjang rentang usia umat nabi-nabi terdahulu, jadi dalam hal beramal saleh, jelas kita akan tertinggal jauh. Maka diturunkanlah malam yang lebih baik dari pada seribu bulan, yaitu malam Lailatul Qadar, agar umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dapat beribadah semalaman sampai fajar dan mendapatkan pahala berlipat-lipat.

Dalam rangka meraih malam Lailatul Qadar, banyak orang melakukan i’tikaf di masjid. Dari Imam An Nawawi dalam kitab al Majmu ala Syarh al-Muhadzab, ibadah yang dianjurkan selama i’tikaf antara lain adalah shalat, bertasbih, berdzikir, membaca Al-Qur’an, menyibukkan diri dengan ilmu dengan cara belajar, mengajar, membaca dan menulis.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Masjid Agung Al Azhar Jakarta membuka pintu lebar-lebar untuk jamaah pemburu Lailatul Qadar yang ingin i’tikaf di masjid. Tidak ada biaya yang dibebankan pada jamaah yang mau i’tikaf di masjid, namun tidak pula menutup kesempatan bagi siapapun yang ingin berinfak. Tidak perlu khawatir akan tidur di mana, karena panitia menyediakan Aula Buya Hamka sebagai tempat beristirahat. Anda juga tidak perlu khawatir dengan makan sahur, karena ada bazar Ramadan yang menjual makanan untuk sahur.

Kajian I’tikaf 10 Malam Akhir Ramadan

Agenda i’tikaf di Masjid Agung Al Azhar Jakarta bukan hanya salat Isya dan Tarawih berjamaah. Setelah Tarawih berjamaah, Masjid Agung Al Azhar mempersembahkan Kajian I’tikaf 10 Malam Akhir Ramadan. Kajian ini hadir mulai tanggal 30 Maret sampai tanggal 9 April dan InsyaAllah akan diisi oleh pemateri-pemateri berkualitas.

Selain itu, kajian i’tikaf di Masjid Agung Al Azhar juga memberikan fasilitas Juru Bahasa Isyarat (JBI) untuk jamaah Tuli. Akses JBI dapat dilihat di banyak TV yang tersedia di dalam masjid. Bagi yang berhalangan hadir secara luring, tetap dapat menyaksikan kajian i’tikaf yang dilengkapi dengan akses JBI secara daring di kanal youtube Masjid Agung Al Azhar.

Bulan Ramadan sisa beberapa hari lagi. Yakin masih mau melewatkan kesempatan berburu malam Lailatul Qadar?

 

Author: Mega Anjar Sari Rahayu

Editor: Akhmad Isma’ul