Jl. Sisingamangaraja, RT.2/RW.1, Selong, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12110

TO BE CONTINUE MAJELIS

Oleh : Siti Saibah AlFatimiyah – Angkatan Rabbani

Saya telah menyelesaikan kuliah SI di Institut Pertanian Bogor dengan jurusan Agroindustrial Technology pada bulan Desember 2013. Selama di IPB, saya mengemban ilmu pengetahuan akademik dan pengetahuan non akademik. Salah satu pengetahuan non akademik adalah keislaman. Keterbatasan semakin bertambah setelah lulus di IPB sehingga saya tidak bisa mengemban lanjutan pengetahuan keislaman di Bogor.

Tibalah saya di Jakarta yang merupakan tempat tinggal saat ini. Mengemban pengetahuan keislaman secara online, waktu dan tempat tak terarah. Kemudian saya mendapatkan informasi dari salah satu sahabat perjuangan mengenai tempat kegiatan mengemban pengetahuan keislaman secara terarah dan sistematik. Nama organisasi tersebut adalah YISC AlAzhar yang terletak di Jakarta Selatan.

Mengemban ilmu pengetahuan keislaman bagi seorang yang mengaku muslim adalah wajib. Seperti sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wa saallam bersabda,” Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”(HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224). Oleh karena itu, saya yang mengaku diri sebagai muslimah insyaaAllah sampai akhir hayat akan terus mengemban ilmu pengetahuan islam. Salah satu keutamaan menuntut ilmu adalah Allah memudahkan baginya jalan menuju surga. YISC AlAzhar merupakan salah satu tempat yang tepat untuk dijadikan ladang ilmu pengetahuan islam karena memiliki visi dan misi yang berlandaskan Islam. Saya berharap menuntut ilmu di YISC AlAzhar membuat saya semakin memahami ilmu agama sehingga saya termasuk dalam hadits yang berbunyi,”Abu Darda’ Radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wa saalllam bersabda, “Sesungguhnya orang yang memahami ilmu agama dan mengajarkannya kepada manusia akan selalu dimohonkan kepada Allah Ta’ala pengampunan dosa-dosanya oleh semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, termasuk ikan-ikan di lautan.”

Selain tempat mengemban ilmu pengetahuan islam, saya berharap dipertemukan dengan teman teman yang insyaaAllah dicintai oleh SWT sehingga saya pun insyaaAllah dicintai oleh Allah SWT. Teman adalah faktor eksternal yang mempengaruhi kepribadian seorang manusia khususnya seorang muslim dan muslimah. Saya dengan kepribadian yang perlu diperbaiki memiliki impian memiliki kepribadian mulia maka saya berkumpul bersama teman teman yang memiliki tujuan sama di majelis ilmu YISC AlAzhar. Seperti sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wa saalllam “Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik dan teman yang jahat adalah seperti pembawa minyak wangi dan peniup api pandai besi. Pembawa minyak wangi mungkin akan mencipratkan minyak wanginya itu atau engkau membeli darinya atau engkau hanya akan mencium aroma harumnya itu. Sedangkan peniup api tukang besi mungkin akan membakar bajumu atau engkau akan mencium darinya bau yang tidak sedap“(Riwayat Bukhari, kitab Buyuu’, Fathul Bari 4/323 dan Muslim kitab Albir 4/2026). Teman yang saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran adalah anugerah besar yang diberi oleh Allah SWT sehingga saya memiliki ghiroh yang berisikan ruhiyyah islam dalam jasadiyyah serta berakhlak karimah.

Akhlak adalah salah satu bagian dari ilmu pengetahuan islam. Berakhlak karimah adalah salah satu tujuan dari islam. Bagi seorang muslimah berakhlak karimah memiliki pengaruh besar bagi kehidupan keluarga, masyarakat, lingkungan bahkan negara. Berdasarkan pengetahuan yang saya pelajari, salah satu cara merusak suatu negara adalah dengan merusaki akhlak wanita. Berawal rusak akhlak wanita menjadikan akhlak laki-laki pun rusak sehingga laki-laki yang memiliki peran sebagai pemimpin disuatu kehidupan keluarga, masyarakat, lingkungan bahkan negara tidak mampu berfikir jernih dalam menjalankan visi dan misi kehidupan serta mengatasi permaslahan-permasalahan kehidupan. Akhirnya negara pun mengalami kehancuran secara perlahan-lahan. Sebaliknya, negara memerlukan wanita yang berakhlak karimah seperti sahabat wanita Rasulullah Shallallahu’alaihi wa saalllam atau disebut shahabiyyah. Sebagai seorang wanita, saya pun berharap dapat mencontoh akhlak karimah shahabiyyah dan berharap juga seperti wanita yang dijamin masuk surga yang tertera pada sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wa saalllam “Sebaik-baik perempuan muslimah surga adalah Khadijah, Fatimah, Maryam, Asiyah” (HR. Baihaqi). Menjadikan diri berakhlak karimah maka membantu perkembangan kehidupan keluarga, masyarakat, lingkungan dan negara. Maka saya menuntut ilmu pengetahuan islam secara rutin karena seiring berjalannya waktu saya berharap semakin bertambah kepribadian yang dicintai oleh Allah SWT. Aamiin Allahumma Aamiin